RSS
Quote
03 Aug

“bila Anda sudah cukup berpuas diri dengan tulisan-tulisan sendiri di blog pribadi, segeralah beranjak ke luar menuju tempat yang lebih ‘ramai’ dikunjungi pembaca dan juga penulis lain”.

Bagi seorang penulis, menulis sebuah artikel bukanlah hal yang sulit, terlebih bila tulisan itu terkait dengan aktifitas dan pengalaman pribadi. Namun, tidak sedikit pula penulis (terutama yang pemula) yang merasa berat ketika harus membuat sebuah tulisan yang bukan hanya berupa rentetan kata, tapi juga menarik dan aktual,– atau bila perlu memiliki ‘nilai jual’ kepada pembacanya.

Beberapa keluhan yang sering mengemuka pada penulis pemula adalah   topik apa yang harus dipilih agar tulisan diminati pembaca. Penulis pemula seringkali terjebak dalam ketakutan kelengkapan data tulisan dan gaya bahasa.

Bagaimana nanti kalau gara-gara data yang tidak lengkap, tulisan saya mendapatkan tanggapan yang negatif dan tidak sejalan dengan pemikiran saya? Apa justru dengan tulisan itu saya tidak malah terlihat bodoh? Itulah dua contoh pertanyaan mendasar yang seringkali menjadi momok bagi penulis pemula.

1. Jangan pernah takut menulis.

Lebih baik salah daripada tidak sama sekali. Pembelajaran menuju ke kepercayaan diri untuk menulis memang membutuhkan sebuah proses. Cobalah pupuk kepercayaan diri untuk menulis itu dengan terus memasukkan tulisan Anda ke ranah media publik. Saat ini banyak sekali media cetak maupun elektronik (termasuk online) yang bisa digunakan untuk mengasah sekaligus mengukur sejauh mana Anda sudah melangkah untuk membekali diri dengan kepercayaan diri menulis.

Bila Anda belum cukup percaya diri untuk memasukkan karya tulisan Anda di media massa terkemuka –karena terfikir ketatnya seleksi dari redaksi, blog pribadi dan jejaring sosial merupakan media yang tepat untuk terus mengasah kemampuan. Di blog pribadi ataupun jejaring sosial Anda bisa sebebas-bebasnya menulis tanpa harus ada proses editing. Right or wrong it is my writing ... 🙂

Tapi, apa Anda akan berpuas sampai di situ? Yakin tulisan-tulisan Anda banyak dibaca orang? Yakin Anda akan memiliki kemampuan lebih baik bila tidak ada satupun tanggapan pihak luar (pembaca) yang mampir ke tulisan Anda? Inilah yang harus Anda fikirkan selanjutnya. Maka, bila Anda sudah cukup berpuas diri dengan tulisan-tulisan Anda di blog pribadi, segeralah beranjak ke luar menuju tempat yang lebih ‘ramai’ dikunjungi pembaca dan juga penulis lain.

2.Coba beropini atau Menanggapi satu masalah

Bila memang bukan tulisan untuk sebuah lomba yang sudah ditentukan temanya, apapun bisa menjadi topik menarik. Apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar saat ini juga bisa menjadi topik yang menarik untuk ditulis. Membaca atau mengikuti berita terbaru atau istilah sekarang ter update bisa jadi alternatifnya. Apapun yang Anda fikirkan tentang sebuah berita yang tengah diperbincangkan banyak orang, tulis saja.

Secara teknis, untuk memulai menulis opini, Anda bisa mulai dari kutipan terpenting dari sebuah berita, Contoh 1 (625 klik). Atau Anda bisa memulainya dengan ungkapan populer yang artinya mewakili tulisan, Contoh 2 (6753 klik).

3.Tuliskan artikel yang memiliki kemanfaatan atau dicari banyak orang.

Dulu, awal-awal nge-blog ada mindset bahwa tulisan yang banyak dicari orang adalah tulisan yang berbau pornografi, mengandung unsur ketelanjangan, mistik, dan kekerasan. Wajar bila kemudian banyak blogger yang ramai-ramai mengisi blognya dengan konten-konten ‘sampah’ seperti itu.

Namun seiring perkembangan waktu, paradigma itu sudah bergeser.
Meski bila diperhatikan masih banyak juga beberapa media nasional terkemuka yang pembacanya menempatkan tema-tema sex dan kekerasan pada rangking teratas artikel terpopular, namun jumlahnya tidak seheboh dulu. Bahkan di sejumlah blog (sekitar 20 blog) dan web yang saya kelola misalnya Jongjava.com dan hellomalang.com, justru menempatkan RESEP SPAGETTI(161655 klik) dan CARA MEMBUAT KOMPOS (126568 klik) pada rangking teratas artikel terpopuler.
 
Ini menandakan bahwa untuk artikel umum (non berita), tema tema teknologi tepat guna yang terkait erat  dengan urusan menambah penghasilan seseorang tetap menjadi konsentrasi pencarian pembaca. Selanjutnya baru tema sex, keajaiban, agama, olahraga,dan fashion. Bahkan ada kecenderungan tingkat pencarian untuk tema artis atau dunia hiburan, menurun.

4.Pilih Judul dan Kalimat Yang Menarik

Di sinilah sebenarnya letak ‘nilai jual’ sebuah tulisan. Banyak tulisan yang sebenarnya biasa saja tapi menjadi trending topik dimana-mana karena judulnya yang menarik. Sebaliknya banyak tulisan yang menarik jadi biasa saja karena siempunya tak bisa memilah dan memilih judul. Contoh 3.   Dengan judul yang menarik, bahkan sebuah tulisan sastra/puisi biasa saja dari penulis yang sama sekali tidak punya nama di dunia sastra Indonesiapun bisa memancing banyak pembaca. 🙂
Simak Contoh4 dan Contoh5 (6753 klik).

5. Aktif ikuti Kompetisi atau Lomba Penulisan.

Namun demikian, saran saya, jangan sembarangan mengikuti ajang lomba penulisan. Beberapa kasus yang muncul akhir-akhir ini adalah penyelenggara kompetisi ternyata hanya ‘mencuri ide’ tulisan kita  untuk keperluan bisnis. Misalkan  sudah terikat kontrak dengan penerbit tertentu tapi ide belum juga muncul sehingga menyelenggarakan kompetisi penulisan dengan tujuan tersebut. Kalau bisa, cari kompetisi yang jelas parameter penilaiannya. Contoh6.

6. Sering-seringlah sharing ilmu pengetahuan dengan teman-teman dari berbagai latar belakang usia, wawasan, ilmu pengetahuan dan pendidikan seperti di jejaring sosial yang sehat. Contoh 7 atau Contoh8.

Bagaimana Menulis Aktual dan Menarik ?

 
Leave a comment

Posted by on August 3, 2012 in menulis itu asik

 

Leave a comment